Wednesday 30 March 2016

Kuliah 7 Analisis Numerik Lanjut

Sistem Persamaan Linear (Bagian 2)

Faktorisasi LU
Mengubah bentuk matriks A menjadi A = LU. Metode ini digunakan untuk menyelesaikan SPL.
Langkah penyelesaian SPL :
1.      Bentuk matriks L dan U dari A
2.      Selesaikan Ly = b
3.      Selesaikan Ux = y

Misalkan diberikan suatu matriks A, maka faktorisasi dapat dilakukan dengan cara berikut





Contoh : berikan matriks L dan U dari matriks berikut








Jawaban


































Faktorisasi Dolitle
Mirip seperti faktorisasi LU, hanya saja pada metode ini tidak menggunakan OBD namun menggunakan persamaan dari perkalian matriks L dan U. Misalkan diberikan matriks berikut








arahkan terlebih dahulu ke bentuk berikut



Sehingga LU menjadi






Kemudian hitung masing-masing elemen pada L dan U













Sehingga dekomposisi menjadi








Faktorisasi Crout
Faktorisasi ini menggunakan L dan U pada faktorisasi Dolitle, yaitu L = LDD, dan U = D-1UD dengan D adalah diagonal dari UD.

Faktorisasi LDLT
Metode mengharuskan matriks A simetrik dan memanfaatkan faktorisasi Dolitle di mana L didapat dari faktorisasi Dolitle, dan D adalah diagonal dari matriks U Dolitle.

Faktorisasi Cholesky
Faktorisasi ini meneruskan faktorisasi LDLT, dengan memecah D menjadi D = D1/2D(1/2)T, sehingga A = LD1/2D(1/2)TLT = Lch(Lch)T

Solusi Iteratif Persamaan Linear
Metode untuk mencari solusi sistem persamaan linear secara iteratif. Misalkan diberikan SPL sebagai berikut











Dengan mengasumsikan akk tidak sama dengan nol maka iterasi dapat dilakukan dengan cara berikut












Nilai awal iterasi ini ditentukan secara bebas, namun akan menentukan kecepatan kekonvergenannya.

Iterasi Jacobi
Metode ini sama dengan sebelumnya dengan rumus umum







Contoh : tentukan solusi SPL menggunakan metode Jacobi dengan matriks A dan b berikut







Misalkan nilai awal = [0,0,0]
Jawaban
Iterasi metode Jacobi












Dengan menggunakan Scilab, didapat solusi pada iterasi ke-21 x(21) = [2,3,-1]

Metode Gauss-Seidel
Metode ini memodifikasi metode Jacobi dengan menggunakan nilai xi yang baru didapat untuk mencari xi+1. Secara sederhana dapat digambarkan sebagai berikut














dengan rumus umum







Nilai Eigen
Misalkan A adalah matriks n x n maka vektor yang tak nol x di Rn  disebut vektor eigen dari A jika Ax adalah kelipatan skalar dari x, yaitu Ax =  λx
untuk suatu skalar λ. Skalar λ dinamakan nilai eigen .

Untuk menentukan nilai eigen dari matriks A dapat menggunakan persamaan karakteristik dari matriks A yaitu det(A-λI) = 0

Contoh : tentukan nilai Eigen dari matriks berikut







Jawaban









Maka nilai Eigennya adalah 5 dan 2

Sifat Nilai Eigen
  1. Jika 𝜆 nilai eigen A𝑝(𝜆)" adalah nilai eigen dari " 𝑝(𝐴)" untuk suatu polinomial P.  Khususnya" 𝜆k nilai eigen dari 𝐴k
  2. Jika A nonsingular dan 𝜆 nilai eigen A → 𝑝(𝜆-1 )" adalah nilai eigen dari P(" 𝐴^(−1) ") untuk suatu polinomial P.  Khususnya" 𝜆-1 nilai eigen  dari 𝐴-1
  3. Jika A matriks real dan simetrik → nilai eigennya real.
  4. Jika A kompleks dan hermitian → nilai eigennya real.
  5. Jika A hermitian dan definit positif → nilai eigennya positif
  6. Jika P nonsingular→A dan PA"P" ^"−1" (Similar) mempunyai nilai eigen yang sama

Teorema Gershgorin







Power Method
Power Method adalah cara untuk mencari nilai Eigen dominan secara iteratif. Nilai Eigen sendiri adalah nilai yang mutlaknya lebih besar dari nilai Eigen yang lain, dengan kata lain







Langkah :










Percepatan Aitken
Cara untuk mempercepat kekonvergenan power method dengan rumus







Contoh : tentukan nilai Eigen dominan dari matriks berikut







Jawaban






















Jika diteruskan iterasi akan berhenti pada nilai eigen = r = 6, sehingga nilai eigen dominannya adalah 6.

Invers Power Method
Metode ini dipakai untuk mencari nilai Eigen dominan terkecil. Langkah yang digunakan sama seperti power method, karena metode ini mencari 1/ 𝜆 yang terbesar, akibatnya 𝜆 yang dihasilkan adalah yang terkecil. Metode ini mengubah persamaan Eigen awal menjadi






Nilai Eigen terkecil didapat dengan rumus 𝜆 = 1/ 𝜆*

Shifted Power Method
Metode ini mencari nilai Eigen terjauh dari suatu nilai μ. Persamaan Eigen awal diubah menjadi








sehingga dengan menerapkan power method akan dihasilkan 𝜆 – μ yang terbesar, atau 𝜆 yang terjauh dari μ.
nilai Eigen dapat dicari dengan rumus 𝜆 = 𝜆* + μ

Shifted Inverse Power Method
Metode ini mencari nilai Eigen terdekat dari suatu nilai μ. Persamaan Eigen awal diubah menjadi









sehingga dengan menerapkan power method akan dihasilkan 1/ (𝜆 – μ) yang terbesar, atau 𝜆 yang terdekat dari μ.
nilai Eigen dapat dicari dengan rumus 𝜆 = 1/𝜆* + μ





No comments:

Post a Comment