Akar
Persamaan Taklinear
Solusi x yang
memenuhi f(x) = 0, untuk suatu fungsi
taklinear f.
f(x)
= x2-2x+1=0 memiliki akar x =1
f(x)
=  ex+1 tidak
memiliki akar
Metode
pencarian akar persamaan taklinear
- Metode kekonvergenan global
- Metode kekonvergenan lokal
Metode
Kekonvergenan Global
Metode ini bekerja dengan mengapit akar persamaan ke
dalam selang [a,b], sehingga jika
dapat menemukan suatu interval yang demikian maka akar persamaan pasti dapat
ditemukan. Metode ini terbagi menjadi metode bagi dua dan metode posisi salah.
Kelebihan        :
lebih mudah diterapkan, selalu konvergen
Kekurangan     :
kekonvergenan lambat, harus menebak dua titik awal
Metode
Bagi Dua
Metode yang paling sederhana untuk mencari akar
persamaan dengan cara membagi interval menjadi dua.
Algoritme :      
-         
tentukan selang awal [a,b] dengan f(a)f(b)<0
-         
hitung c = (a+b)/2
-         
jika f(c) = 0
maka x = c adalah suatu solusi eksak
-         
jika f(a) f(c) < 0 maka akar persamaan terletak pada
interval (a,b)
-         
jika f(a) f(c) > 0 maka akar persamaan terletak pada interval (c,b)
-         
ulangi langkah ke-2 sampai kriteria
penghentian
contoh : f (x) = x3 − 3x +1  pada
[0, 1]
Teorema
Kekonvergenan Metode Bagi Dua
Andaikan f  kontinu pada [a,b] dan terdapat suatu
bilangan  r dalam [a, b],
sedemikian sehingga f(r)=0.  Jika  f(a) dan f(b) memiliki tanda
yang berlawanan dan {cn} merepresentasikan sekuens dari nilai tengah
yang dibangkitkan oleh proses bagi dua, maka 
n
= 1,2,...
dan {cn}  konvergen ke akar persamaan x = r
Contoh : Jika a = 0.1 dan b = 1.0, maka apapun fungsi f yang kontinu pada [a,b], banyaknya iterasi yang diperlukan agar galat yang dihasilkan tidak lebih dari 10-8/2 adalah sebagai berikut
r = akar sebenarnya
xn = hampiran ke-n
n = banyaknya iterasi
Metode
Posisi Salah
Memiliki algoritme yang serupa dengan metode bagi
dua. Metode ini tidak membagi interval menjadi dua tapi membuat interpolasi
linear untuk mendapat titik yang baru.
Algoritme :
-         
tentukan selang awal [a,b] dengan f(a)f(b)<0
-         
hitung c = (a.f(b)-b.f(a))/(f(b)-f(a)
-         
jika f(c) = 0
maka x = c adalah suatu solusi eksak
-         
jika f(a) f(c) < 0 maka akar persamaan terletak pada
interval (a,b)
-         
jika f(a) f(c) > 0 maka akar persamaan terletak pada interval (c,b)
-         
ulangi langkah ke-2 sampai kriteria
penghentian
contoh : x3+4x2-10=0
| 
k | 
ak | 
ck | 
bk | 
f(ck) | 
| 
0 | 
1 | 
1,26315789473 | 
2 | 
-1,60227438402 | 
| 
1 | 
1,26315789473 | 
1,33882783882 | 
2 | 
-0,43036474800 | 
| 
2 | 
1,33882783882 | 
1,35854634182 | 
2 | 
-0,11000878847 | 
| 
10 | 
1,36522958967 | 
1,36522990694 | 
2 | 
-0,00000175823 | 
Metode
Kekonvergenan Lokal
Terbagi menjadi metode Newton-Raphson dan metode
Secant
Kelebihan        :
lebih cepat konvergen
Kekurangan     :
proses komputasi lebih sulit, perlu tebakan nilai awal yang sesuai
Metode
Newton-Raphson
Mirip dengan metode posisi salah, namun metode ini
menggunakan kemiringan garis untuk menentukan hampiran titiknya.
Metode ini bisa menjadi divergen bila  f '
semakin mengecil pada suatu titik iterasi atau antara penduga akar terbaru dan
akar yang sebenarnya, atau karena pemilihan titik awal yang
salah.
Metode
Secant
Metode ini serupa dengan metode Newton-Raphson,
namun berbeda pada pendekatan f’(x)
Dengan menyubstitusi ke persamaan Newton-Raphson
didapat
Metode
Iterasi Titik Tetap
Dasarnya adalah menyelesaikan persamaan x = g(x). Disebut titik tetap karena metode ini mencari titik p sehingga g(p) = p menggunakan persamaan pi+1 = g(pi)
yang disebut iterasi titik tetap.
Contoh : f(x) = x2
– x – 2
Maka   g(x) = x2 – 2
            g(x)
= 1 + 2/x
terlihat bahwa pemilihan g(x) = x2 – 2 mengakibatkan metode menjadi divergen, namun g(x) = 1 + 2/x mengarah ke x = 2.











 
No comments:
Post a Comment