Analisis Numerik
Analisis numerik adalah ilmu yang memungkinkan untuk
memecahkan permasalahan matematika dengan menggunakan pendekatan. Masalah
matematika tidak selalu dapat diselesaikan secara analitik seperti
pengintegralan fungsi yang rumit. Oleh karena, itu perlu dilakukan pendekatan
dengan metode numerik sebagai salah satu alternatif penyelesaian. Prinsip kerja
komputasi numerik adalah menyederhanakan masalah dengan mengubah permasalahan
kompleks menjadi lebih sederhana.
Solusi yang dihasilkan metode numerik berupa
hampiran, sehingga memiliki unsur kesalahan. Solusi yang diharapkan dalam
metode ini adalah yang memberikan solusi akurat dalam waktu yang singkat.
Kesalahan yang dihasilkan pendekatan numerik bisa
berasal dari sebelum dan saat proses komputasi. Kesalahan sebelum proses
komputasi bisa diakibatkan oleh model yang salah, hasil observasi yang salah,
kesalahan perhitungan sebelumnya. Kesalahan saat proses komputasi bisa
diakibatkan oleh pembulatan hasil, hampiran, pemangkasan.
Notasi Ilmiah
Notasi ilmiah adalah
cara penulisan yang mengakomodasikan angka yang terlalu besar atau terlalu
kecil dalam notasi desimal.
x = ± q × 10 n ; 1 ≤ q < 10
q = mantissa
n = eksponen
contoh
: 0,00324 = 3,24 x 10-3
709600
= 7,096 x 105
Decimal Floating Point Number
x = σ.p.10e
0,1 ≤ p < 1
σ = ±1
e
= bilangan bulat
Galat
Galat adalah selisih antara nilai sebenarnya
dengan nilai pendekatannya, atau dapat ditulis
Angka Signifikan
Jika dk > 0 dan dj = 0 untuk suatu j, k, j>k, maka dk,dk-1,
..., d-m disebut sebagai angka
signifikan.
Suatu hampiran X dikatakan menghampiri x
sampai k angka signifikan jika ada bilangan bulat positif k terbesar
yang memenuhi
Machine
Epsilon
Machine epsilon adalah suatu bilangan η = y-1 dengan y adalah bilangan terkecil >1 yang dapat direpresentasikan dalam komputer. Machine epsilon digunakan dalam menentukan ukuran keakuratan suatu komputer.
Pemangkasan
dan Pembulatan Sistem Desimal
Loss of Significant
Error
Loss of
significant error adalah kesalahan yang terjadi akibat keterbatasan mesin yang
dipakai. Kesalahan ini biasanya melibatkan pengurangan dua bilangan yang hampir
sama. Sebagai contoh, misalkan f(x)=x(√(x+1)+√x) dievaluasi menggunakan
kalkulator 6 dijit desimal menggunakan pembulatan, maka hasilnya akan menjadi
seperti berikut

Terlihat bahwa semakin besar x, maka semakin jauh hasil pendekatan dibanding hasil sebenarnya.
Salah satu cara untuk menghindari kasus ini adalah dengan mengubah bentuk
pengurangan bilangan yang hampir sama dengan bentuk lain, seperti mengalikan
dengan konjugatnya.
Propagasi Kesalahan
Misalkan f* adalah hampiran fungsi untuk f,
dan xA adalah hampiran
untuk xT, maka f(xT) dapat dihampiri dengan
menghitung f*(xA) dengan
kesalahan sebesar f(xT) - f*(xA)
=[ f(xT) - f(xA)] +[
f(xA) - f*(xA)]. Nilai [ f(xA) - f*(xA)] disebut noise, dan [ f(xT)
- f(xA)] disebut kesalahan propagasi. Misalkan f fungsi terturunkan, berdasarkan
teorema nilai tengah, ada p dengan p berada di antara xT dan xA,
sehingga f(xT) - f(xA)
= f’(p).(xT – xA). Misalkan xT dan xA berdekatan,
maka dapat ditulis f(xT) - f(xA)
≈ f’(xT).(xT – xA).
Propagasi
pada Operasi Aritmatika
Seperti pada
propagasi kesalahan, fungsi f diganti
dengan suatu operasi aritmatika ϴ dan
f* diganti dengan operasi aritmatika
pada komputer ϴ*. Maka untuk
menghitung xAϴyA menghasilkan
kesalahan sebesar xTϴyT
- xAϴ*yA =[ xTϴyT
- xAϴyA] +[ xAϴyA - xAϴ*yA].
No comments:
Post a Comment